
Selasa, 29 Januari 2019
FPI-Jatim.com - Malang, Masih ingat kisah Si saudara AJI (26th ) buruh yang terkena musibah ?
Bpk. Rudi sebagai orang yg memperkerjakan Saudara Aji di tempat nya sebagai buruh lepas sembari memberikan keterangan secara detail, AJI (korban) adalah tulang punggung keluarga yang bekerja menjadi buruh lepas, yang sementara waktu juga bekerja sambilan sebagai pengangkat kayu di Taman Kesatrian, Dampit, Kabupaten Malang.
Nasib Malang terjadi pada Bpk Aji, ketika sedang mengangkat kayu berdiameter 50 cm ditengah hujan mengguyur tempat beliau bekerja. Tiba-tiba beliau terjatuh kemudian terpeleset, dan kayu yang tengah beliau bawa terjatuh menimpa kepalanya. Kejadian tersebutlah yang menyebabkan terjadinya pendarahan dalam otaknya.
Menurut Pak Rudi setelah berpindah 4 rumah sakit dan menghabis kan biaya sekitar 10jt an di kabupaten keadaan dan kodisi Pak Aji tidak ada perubahan masih kritis. karena terbentur nya akan biaya maka Pak Rudy meminta dan berinisiatif memindah kan Pak Aji ke R.S. yang peralatan dan kelengkapan medis lebih memadai dan berharap ada kemudahan tentunya dari segi biaya. Dan memang dlm keseharian keluarga pak Aji( maaf) boleh di bilang adalah keluarga kurang mampu. Dengan setelah mengetahui semua data dan info tersebut mulai lah kami berkoordinasi dengan DPW Hilmi (hilal merah indonesia) untuk menyusun rancangan kerja sesuai pengalaman dan arahan dari DPP Hilmi.
Selain mendata hasil dari penggalangan dana untuk pasien. Ketua DPW FPI Kota Malang juga menyempat kan diri menjenguk keluarga pak Aji, Dengan memberikan sedikit bantuan berupa makanan,,pakaian dan alat sholat yg insyaAllah dapat mengurangi beban keluarga dalam keseharian nya di R.S.
Hingga sampai detik ini kondisi Pak Aji masih dalam ke adaan koma / kritis pasca operasi. Menurut Pak Rudy, “ Pak Aji menjalani pengobatan ini tanpa batuan BPJS atau jaminan sosial apapun”. Hari ini selasa (29/01/2019) Pak Rudy selaku orang yang menemani korban di RS sudah mendapat tagihan biaya administrasi yang mencapai nominal 40jt lebih,
Semula pihak keluarga berniat untuk menjual rumah satu-satunya yang mereka miliki untuk memenuhi biaya administrasi tersebut, namun hal tersebut mereka wurungkan selepas team relawan dari Hilmi (hilal merah Indonesia) datang untuk membantu dan mencarikan solusinya. keluarga korban sangat terharu akan rasa simpati para relawan dan donatur kepada korban tersebut. Dan besar harapan bagi kami untuk para donatur dan pada para dermawan agar mengulurkan dan menyisihkan sedikit hartanya untuk keperluan biaya administrasi korban. Semoga amal ibadah kita semua diterima oleh Allah SWT, Amin.
Tambahkan Komentar:
0 komentar, tambahkan komentar Anda